Selasa, 27 November 2012

Pernahkah anda mendengar nama SORGUM???
Sorgum itu sejenis tanaman yang sangat berrmanfaat, tanaman ini bisa jadi salah satu jalan keluar akan masala pangan yang terjadi di NTT
saya sih baru dengernya beberapa hari lalu, pas acara kick andy di metro tv spec. HUT Metro TV.
materi yang dibawakan ibu M. Loretha sangat menarik,, makanya ide ini muncul buata bahas tentang sorgum di blog ini :D
selamat membaca ;)

SORGUM

 Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara. Selain itu Sorgum merupakan tanaman serealia potensial yang saat ini dikembangkan untuk menunjang program ketahanan pangan dan agribisnis mengingat daya adaptasinya yang luas serta kebutuhan airnya rendah.
Spesies sorgum ada banyak macam, antar lain :
Keunggulan Sorgum  
  1. Daya adaptasi luas pada berbagai agroekologi (Pantai hingga pegunungan)
  2. Kebutuhan airnya sedikit, sekitar 150-200 mm/musim (separuh kebutuhan air jagung, sepertiga kebutuhan air tebu)
  3. Tahan pada lahan marjinal seperti lahan masam, asin dan basa
  4. Dapat tumbuh pada tanah miring
  5. Lebih tahan hama penyakit
Sorgum merupakan tanaman yang multifungsi karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bioetanol. Komposisi kimia biji sorgum tidak banyak berbeda dengan beras atau terigu. Kandungan karbohidrat sorgum sebesar 73,8% (beras = 76% dan terigu 77%), protein 9,8% (beras 8% dan terigu 12%). Komposisi kimia sorgum yang mirip dengan beras atau terigu merupakan indikasi bahwa sorgum dapat mensubtitusi beras karena nilaigizinya tinggi, tepung sorgum juga dapat dijadikan cake, cookies dan bahan baku industry (glukosa, MSG, Asam laktat). Nira batang sorgum merupakan sumber bioetanol, dan ampas batang  dan daun dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Sebagai tanaman serealia (biji-bijian), sorgum memiliki manfaat yang multi guna. Selain bijinya digunakan sebagai bahan pangan, batang dan daunnya untuk pakan ternak, maka gula yang terkandung dalam biji (karbohidrat) atau cairan/jus/nira batang (sorgum manis) dapat diproses menjadi etanol (bioetanol). Industri bioetanol berbahan baku sorgum telah dikembangkan di banyak negara seperti Amerika Serikat, China, India dan Belgia. Anderson dari Iowa State University melaporkan bahwa sorgum manis mengandung gula yang dapat difermentasi dan hasilnya setara dengan 400-600 gallons etanol per acre, atau kira-kira dua kali lebih tinggi dibanding jagung.
Produktivitas bioetanol sorgum di Amerika Serikat mencapai 10.000 liter/ha, India 3.000–4.000 liter/ha dan China 7000 liter/ha. Sebagai bahan bakar bio (biofuel), bioetanol sorgum digunakan dalam beberbagai keperluan, misalnya dicampur dengan bensin (premium) untuk kendaraan bermotor atau yang lebih dikenal sebagai gasohol. Di India, selain untuk gasohol, bioetanol sorgum juga digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu penerangan (pressurized ethanol lantern) disebut “Noorie” yang menghasilkan 1.250-1.300 lumens (kira-kira setara dengan bola lampu 100 W). Bioetanol sorgum juga digunakan sebagai bahan bakar kompor pemasak (pressurized ethanol stove) yang menghasilkan kapasitas panas 3 kW.
China adalah salah satu negara yang telah berhasil mengembangkan sorgum manis sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas lahan-lahan bermasalah atau marginal. Pada lahan-lahan semacam itu, ditambah dengan minimnya ketersediaan air untuk pertanian, menyebabkan kesulitan untuk budidaya tanaman tebu (sugar cane) di 20 provinsi yang terletak sepanjang lembah Yellow and Yangtze Rivers. Kondisi ini menyebabkan China harus impor gula sebanyak 2 juta ton per tahun. Menurut hasil riset para ahli China, pada daerah tersebut sangat potensial untuk ditanami sorgum manis karena sorgum manis memerlukan lebih sedikit air dibanding tebu, yaitu hanya sepertiganya saja. Sementara itu, periode pertumbuhan sorgum manis (3-4 bulan) lebih pendek dibanding tebu (7 bulan) sehingga memungkinkan sorgum manis dapat dipanen dua kali dalam setahun. Melalui program risetnya China telah berhasil mengembangkan industri bioetanol sorgum dengan produktivitas 7000 liter/ha.
Secara tradisional, bioetanol sebenarnya telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugar cane). Walaupun harga molases tebu relatif lebih murah, namun bioetanol sorgum memiliki peluang dapat berkompetisi mengingat beberapa kelebihan sorgum manis dibanding tebu sebagai berikut:
  • Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
  • Adaptasi sorgum jauh lebih luas dibanding tebu sehingga sorgum dapat ditanam di hampir semua jenis lahan, baik lahan subur maupun lahan marjinal.
  • Tanaman sorgum memilki sifat lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi dan genangan air dibanding tanaman tebu.
  • Kebutuhan air untuk tanaman  sorgum hanya sepertiga dari tanaman tebu.
  • Sorghum memerlukan pupuk relatif lebih sedikit dan pemeliharaannya lebih mudah daripada tanaman tebu.
  • Laju fotosintesis dan pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih tinggi dan lebih cepat dibanding tanaman tebu.
  • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5–5 kg/ha dibanding tebu yang memerlukan 4.500–6.000 kg stek batang.
  • Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 3-4 bulan, dibanding tebu yang dipanen pada umur 7 bulan.
  • Sorgum dapat diratun sehingga untuk sekali tanam dapat dipanen beberapa kali.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sorgum 
http://balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=152:sorgum-untuk-pangan-dan-bioetanol&catid=14:alsin&Itemid=43
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum_etanol.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar