Selasa, 04 November 2014

SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN (Part III)

SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN

SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN (Part II)

SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN


2.    Lalat
a.         Sand fly
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Sub-Ordo  : Nematocera
Famili        : Psychodidae
Genus       : Phlebotomus
Spesies      : P. papatasii, P. longipalpis

Morfologi
1)      Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok
2)      Berwarna kuning tua dengan mata hitam mencolok
3)      Ukuran badan 1,5-3mm.
4)      Badan, sayap dan kaki berbulu lebat.
5)      Pada posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V.
6)      Mempunyai antena satu pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16 segmen.
7)      Bagian mulut mempunyai alat berupa pisau, fungsinya untuk memotong.
8)      Jantan memiliki Terminalia genital menonjol dikenal sebagai claspers.
9)      Betina memiliki sepasang recti anal.

Siklus Hidup
1)      Fase telur 6-12 hari
2)      Fase larva 25-35 hari
3)      Fase pupa 6-14 hari.
4)      Telur sampai dewasa memerlukan waktu 5-9 minggu.
5)  Tempat perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab, dan dekat sampah yang mengandung nitrogen

Dampak Terhadap Kesehatan
Merupakan vektor dari penyakit:
1)      Leishmaniasis disebabkan leishmania
2)      Sand fly fever (papataci fever) disebabkan virus
3)      Bartonelosis disebabkan Bartonella baciliformis

b.         Musca domestica
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Sub-Ordo  : Athericera
Famili        : Muscidae
Genus       : Musca
Spesies      : Musca domestica

Morfologi
1)      Lalat rumah dewasa tubuhnya berwarna kehitam-hitaman, abdomen kekuningan.
2)      Ukuran lalat mencapai 20-27 mm.
3)  Bentuk tubuh agak pipih dorso-ventral. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena panjang dan dua mata yang besar dengan tipe mulut mengunyah. Bagian mulut terdiri dari tiga bagian yaitu:
a.    Rostrum
b.    Haustellum
c.    Labella (terdiri dari pseudotorache)
4)      Pronotum melapisi dasar tengkorak dan sayap.
5)    Sayap depan seperti kulit dan berwarna, sedangkan sayap belakang jernih seperti membran. 
6)      Baik jantan maupun betina memiliki sersi besar dan bersegmen pada bagian atas abdomen.
7)    Lalat jantan dan betina dibedakan oleh bentuk dan ukuran segmen ujung abdomen, serta hewan jantan memiliki stylus dekat sersi

Siklus Hidup
Dalam waktu 4-20 hari setelah muncul dari stadium larva, lalat betina sudah bisa mulai bertelur. Telur-telur putih, berbentuk oval dengan ukuran panjang ± 1 mm. Setiap kali bertelur diletakkan 75-150 telur. Seekor lalat biasanya diletakkkan dalam retak-retak dari medium pembiakan pada bagian-bagian yang tidak terkena sinar matahari. Pada suhu panas telur-telur ini menetas dalam waktu 12-24 jam dan larva-larva yang muncul masuk lebih jauh ke dalam medium sambil memakannya. Setelah 3-24 hari, biasanya 4-7 hari, larva-larva itu berubah menjadi pupa. Larvalarva akan mati pada suhu yang terlalu panas. Suhu yang disukai ± 30-3500C, tetapi pada waktu akan menjadi pupa mereka mencari tempat-tempat yang lebih dingin dan lebih kering.
Pupa berbentuk lonjong ± 7 mm panjang, dan berwarna merah coklat tua. Biasanya pupa terdapat pada pinggir medium yang kering atau di dalam tanah. Stadium pupa berlangsung 4-5 hari, bisa juga 3 hari pada suhu 350C atau beberapa minggu pada suhu rendah. Lalat dewasa keluar dari pupa, kalau perlu menembus keluar dari tanah, kemudian jalan-jalan sampai sayap-sayapnya berkembang, mengering dan mengeras. Ini terjadi dalam waktu 1 jam pada suhu panas sampai 15 jam untuk ia bisa terbang. Lalat dewasa bisa kawin setiap saat setelah ia bisa terbang dan bertelur dalam waktu 4-20 hari setelah keluar dari pupa. Jangka waktu minimum untuk satu siklus hidup lengkap 8 hari pada kondisi yang menguntungkan.

Dampak Terhadap Kesehatan
Merupakan vektor mekanis terhadap bermacam-macam penyakit infeksi, seperti infeksi traktus digestivus (dientri, kolera, penyakit cacing)

c.     Lalat Tse-Tse
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Famili        : Muscidae
Genus       : Glossina
Spesies      : G. morsitans, G. palpalis

Morfologi
Berwarna kuning, tengguli atau hitam dengan ukuran 6-13 mm. Sikap sayap waktu istirahat saling menutupi seperti gunting. Proboscis yang horizontal, langsing, dengan pangkalnya yang membulat, duri-duri lengkung yang bercabang pada arista antena, yang terdiri dari 3 ruas. Sayap berwarna tengguli muda. G.palpalis berwarna tengguli kehitam-hitaman dengan gambaran pucat pada bagian abdomen. G.morsitans berwarna kelabu dengan garis lebar transversal pada abdomen ruas ketiga sampai keenam yang berwarna kuning jingga. Bagian mulut dari tipe labium merupakan penusuk dengan seluruh proboscis masuk ke dalam luka.

Siklus Hidup
Berwarna kuning, tengguli atau hitam dengan ukuran 6-13 mm. Sikap sayap waktu istirahat saling menutupi seperti gunting. Proboscis yang horizontal, langsing, dengan pangkalnya yang membulat, duri-duri lengkung yang bercabang pada arista antena, yang terdiri dari 3 ruas. Sayap berwarna tengguli muda. G.palpalis berwarna tengguli kehitam-hitaman dengan gambaran pucat pada bagian abdomen. G.morsitans berwarna kelabu dengan garis lebar transversal pada abdomen ruas ketiga sampai keenam yang berwarna kuning jingga. Bagian mulut dari tipe labium merupakan penusuk dengan seluruh proboscis masuk ke dalam luka.

Dampak Terhadap Kesehatan
Lalat Tse-tse merupakan vektor penting untuk Trypanosomiasis pada manusia dan hewan peliharaan. Paling sedikit tujuh spesies adalah vektor infeksi Trypanosoma pada hewan peliharaan.
1) Vektor Trypanosoma rhodesiense, penyebab trypanosomiasis, adalah G.morsitans, G.swynnertoni, dan G.pallidipes.
2)      Vektor utama T.gambiense, penyakit tidur Gambia, adalah dari golongan sungai G.palpalis fuscipes dan di daaerah-daerah tertentu G.tachinoides.

Dampak Terhadap Kesehatan
Sering menyebabkan Myasis terutama Enteric myasis

3.    Kutu
a.      Pediculus humanus
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Anoplura
Famili        : Pediculidae
Genus       : Pediculus
Spesies      : P. humanus capitis, P. humanus corporis

Morfologi
1)      Bilateral simetris, tidak bersayap
2)      Pada toraks terdapat spirakel di bagian dorsoventral tiga pasang
3)  Pada setiap segmen dari abdomen terdapat pleural plate dan abdominal spirakel (dorso lateral)

Siklus Hidup
1)      Mengalami metamorfosa tidak sempurna
2)      Telur Ã kutu mudaàkutu dewasa
3)      Kutu betina akan meletakkan telur sebanyak 6 telur/hari, umur hidup ± 1 bulan, melekat pada rambut/jaringan/serat kain, menetas dalam waktu ± 1 minggu
4)      Kutu muda (nymph) langsung menghisap darah beberapa jam setelah menetas, beberapa kali dalam sehari

Dampak Terhadap Kesehatan
Menyebabkan Pediculosis dengan gejala gatal-gatal dan merupakan vektor dari:
1)      Epidemic thypus, disebabkan Ricketsia prowazeki
2)      Trench fever, disebabkan Ricketsia quintana
3)      Relapsing fever, disebabkan Borrelia recurrentis
4)      Endemic thypus, disebabkan Ricketsia thypi

SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN


SERANGGA YANG PENTING BAGI KESEHATAN



Serangga yang menguntungkan
1.    Lebah Madu
Klasifikasi
Kingdom    :    Animalia
Filum          :    Arthropoda
Subfilum    :    Mandibulata
Kelas          :    Insecta
Subkelas     :    Pterygota
Ordo           :    Hymenoptera
Family        :    Apidae
Genus         :    Apis
Spesies       :    Apis andreniformis, Apis cerana, Apis dorsata, Apis flora, Apis koschevnikovi, Apis laboriosa, Apis mellifera

Morfologi
1)   Lebah Ratu:
a.       Mempunyai tubuh paling besar diantara lebah-lebah yang ada dalam sarang
b.      Warna merah agak kehitam-hitaman
c.       Mempunyai sengat dan dapat menyengat berkali-kali dalam hidupnya tanpa mengalami kerusakan tubuh atau mati seperti lebah pekerja
d.      Dapat hidup ± 4 tahun.
2)   Lebah jantan:
a.       Memiliki tubuh lebih pendek dari lebah ratu
b.      Berwarna kehitaman
c.       Suaranya keras dan menimbulkan kebisingan
d.      Tidak suka berkelahi
e.       Setelah kawin lebah jantan mati
f.       Umur lebah jantan hanya ± 70 hari atau 10 minggu.
3)   Lebah pekerja:
a.       Tubuhnya lebih kecil dari lebah jantan
b.      Berwarna kecoklatan
c.       Sifatnya agresif, disiplin dan bertanggung jawab
d.      Mempunyai sengat, setelah menyengat akan mengalami kerusakan pada bagian tubuh dan mati paling lama 3 hari
e.       Umur lebah pekerja ± 70 hari atau 10 minggu

Siklus Hidup
Siklus hidup lebah madu mulai dari telur, larva, pupa dan akhirnya dewasa. Lamanya siklus hidup untuk setiap jenis lebah madu amat variatif.
1)      lebah ratu, pekerja dan lebah jantan berbentuk telur selama 3 hari
2)      lalu jadi larva selama 4-9 hari
3)      Periode pupa mulai berbeda untuk ketiga strata lebah madu ini:
a.       Lebah pekerja (10-20 hari)
b.      lebah ratu (10-15 hari)
c.       lebah jantan (10-23 hari).
4)      Sedangkan masa dewasa dimulai ratu pada hari ke-16, pekerja di hari ke-21 dan lebah jantan pada hari ke-24.

Dampak Terhadap Kesehatan
Beberapa manfaat terhadap kesehatan  yang dihasilkan dari lebah madu adalah :
1)   Madu yang dihasilkan lebah dapat digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, anti jamur, perawatan kulit, pengawet makanan dan sebagai obat luka.
2)   Pollen (tepung sari) dapat digunakan sebagai sumber protein (obat kuat), mengatasi penyakit hepatitis kronis, kekurangan gizi, mandul dan depresi.
3)   Royal jeliiy berguna untuk mengatasi kekurangan gizi dan gangguan pertumbuhan, bahan obat kuat (Apiton, Apivitin)
4)   Propolis berguna sebagai anti bakteri, pengobatan dermaatitis, dan infeksi saluran pernapasan.
5)   Lilin lebah berguna untuk mengobati penyakit kulit, luka serta sebagai bahan dasar krim.
6)   Bisa lebah dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit reumatik /sakit pinggang.

2.  Kumbang Sagu
Klasifikasi
Kerajaan  :    Animalia
Filum       :    Arthropoda
Kelas        :    Insecta
Ordo        :    Coleoptera
Famili       :    Curculionidae
Genus      :    Rhynchophorus
Spesies     :    R. Ferrugineus

Morfologi
Tubuh berwarna coklat kemerahan atau hitam, sebesar kenari. Moncong panjang meruncing kemuka dan kebelakang. Larva sebesar ibu jari tangan, kadang - kadang lebih besar. Kepala kecil berwarna coklat kehitaman, kulit berkerut. Larva dan kumbang dewasa makan empulur batang sagu yang membusuk. Kepompong panjang sebesar biji durian, berwarna putih kekuningan, terbungkus anyaman serat batang sagu.

Siklus Hidup
1)      Telur akan diletakkan di sela-sela tajuk kelapa yang basah dan agak membusuk, kadang diletakan di dalam liang-liang gerekannya, telur menetas setelah 7-10 hari.
2)      larva yang baru keluar menggerek batang, pucuk dan pangkal daun muda, umur larva 2 sampai 3 bulan, larva dewasa (instar 3) menggulung badannya dengan serabut sisa gerekannya hingga menutup tubuhnya.Setelah seluruh tubuh terbalut jadilah bentuk kokon bulat lonjong, perkembangan larva menjadi pupa berkisar 2-3 minggu
3)      masa pupa berkisar 2-3 minggu, pupa menjadi imago remaja berkisar 5 sampai 12 hari berada didalam kokon, umur kumbang dewasa berkisar 3 s/d 5 bulan.
4)      Imago remaja setelah siap kawin, akan keluar dari kokon dan terbang mencari pasangan dan mulai menyerang tanaman kelapa, kumbang dewasa biasanya terbang dipagi hari sekitar jam 6 sampai jam 8, jika kondisi cuaca redup dan berawan kumbang nampak di sekitar pucuk kelapa hingga pukul 10

Dampak Terhadap Kesehatan
Di beberapa tempat di Indonesia, larva kumbang sagu dikenal sebagai makanan lezat. Selain lezat, larva kumbang sagu baik mentah ataupun kering memiliki zat gizi yang baik untuk tubuh

Serangga yang merugikan
1.    Nyamuk
a.      Culex
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Sub-Ordo  : Nematocera
Famili        : Culicidae
Tribus       : Culicini
Genus       : Culex
Spesies      : Cx. qiquefasciatus, Cx. tritaeniorrhynchus, Cx. annulirostis

Morfologi
1)      Telur; berbentuk rakit berkumpul dan beroperkulum, tidak tahan kering
2)      Larva; tidak berambut palma, bernapas melalui siphon, terdapat beberapa baris comb. Scale, rambut antena banyak, terdapat lebih dari 1 siphon hair, tidak memiliki mounth brush, istirahat membentuk sudut dengan permukaan air.
3)      Pupa; air tube berbentuk tabng dan tidak berduri
4)      Dewasa; scutollum berlobus tiga (dari dorsal), hinggap sejajar dengan dinding
a.     Dewasa Jantan; palpa tanpa pelebaran pada ujungnya dan lbih panjang dari proboscis, antena berbulu lebat.
b.   Dewasa Betina; palpa lebih pendek dari proboscis, spermatheca tiga buah, cerci pendek, kuku bengkok tidak bertaju
Siklus Hidup
1)   Telur Seekor nyamuk betina berjumlah 100-400 butir telur. Nyamuk Culex sp meletakan telurnya diatas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung. Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari.
2)  Larva pada pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh faktor temperature, tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5 hari.
3)  Pupa tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
4)  Dewasa. Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam. Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur. Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 hari.

Dampak Terhadap Kesehatan
Vektor biologis dari beberapa penyekit:
1)      Virus : Encephalitis
2)      Cacing : Filariasis

b.      Anopheles
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Sub-Ordo  : Nematocera
Famili        : Culicidae
Tribus       : Anopelini
Genus       : Anopheles
Spesies      : An. aconitus, An. sundaicus, An. maculatus, An. subpictus, An. barbirostis,
                    An. vagus.
Morfologi
1)    Telur; diletakkan per 1 di atas permukaan air berbentuk seperti perahu dan berpelampung. Telur tidak tahan kering
2)  Larva; berambut palma pada segmen abdomen, bernapas dengan stigmal plate, tidak mempnyai comb scale, antennal hair/rambut antena banyak, mouth brush lebat dan saat istirahat sejajar dengan air
3)  Pupa; mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang bentuknya lebar dan pendek (digunakan untuk mengambil Oksigen di udara)
4)  Dewasa; scutollm berlobus satu (dari dorsal) dan hinngap membentuk sudut dengan dinding.
a.   Dewasa Jantan; palpa mempunyai pelebaran seperti sendok pada junganya dan sama panjang dengan probocis, antena berbulu lebat yang membedakan dengan nyamuk betina.
b.  Dewasa Betina; palpa sama panjang dengan proboscis, spermatheca sebuah, serci pendek, kuku lurus

Siklus Hidup
1)     Telur diletakkan 1 per 1 di atas permukaan air berbentuk seperti perahu. Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu)
2)    Larva mengalami 4 kali pengelupasan kulit/eksoskelet. Lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnyayang terdapat dipermukaan.
3)    Pupa berbentuk seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa.
4) Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi setelah beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat menungging

Dampak Terhadap Kesehatan
Merupakan vektor biologis dari penyakit malaria dan filariasis

c.       Aedes
Klasifikasi
Kelas         : Insecta
Ordo         : Diptera
Sub-Ordo  : Nematocera
Famili        : Culicidae
Tribus       : Culicini
Genus       : Aedes
Spesies      : Ae. aegypti, Ae. albopictus, Ae. togoi

Morfologi
1)      Telur; sendiri-sendiri dan tidak berpelampung, tahan kering
2)   Larva; tidak berambut palma, bernapas melalui siphon, comb scale satu baris, sebuah antenal hair, sebuah siphon hair, tidak ada moth brush.
3)      Pupa; air tube berbentuk tabung dengan lubang memanjang, tidak berduri
4)      Dewasa; scutollum berlobus tiga (dari dorsal), hinggap sejajar dengan dinding
a. Dewasa Jantan; palpa tanpa pelebaran pada ujungnya dan sama panjang dengan proboscis, antena berbulu lebat
b.   Dewasa betina; palpa lebih pendek dari proboscis, sprematheca 3 buah, cerci panjang, kuku bertaju dan bengkok.

Siklus Hidup
1)     Telur berukuran kecil (± 50 mikron), berwarna hitam, sepintas lalu, tampak bulat panjang dan berbentuk jorong (oval) menyerupai torpedo. Dibawah mikroskop, pada dinding luar (exochorion) telur nyamuk ini, tampak adanya garis-garis yang membentuk gambaran menyerupai sarang lebah. Di alam bebas telur nyamuk ini diletakan satu per satu menempel pada dinding wadah / tempat perindukan terlihat sedikit diatas permukaan air. Apabila wadah air yang berisi telur mengering, telur bisa tahan selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Ketika wadah air itu berisi air lagi dan menutupi seluruh bagian telur , telur itu akan menetas menjadi jentik.
2)  Larva yang baru saja menetas dari telur atau yang disebut larva stadium I (instar I) melakukan 3 kali pengelupasan kulit (ecdysis atau moulting)., berturut-turut menjadi larva stadium 2,3 dan larva stadium 4. larva stadium akhir ini lalu melakukan pengelupasan kulit dan berubah bentuk menjadi stadium pupa. Larva stadium 4 berukuran 7 X 4 mm, mempunyai pelana yang terbuka , bulu sifon satu pasang dan gigi sisir yang berduri lateral. Dalam air di wadah, larva Aedes bergerak sangat lincah dan aktif,dengan memperlihatkan gerakan-gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar wadah secara berulang-ulang. Larva Ae.aegypti dapat hidup di wadah yang mengandung air ber pH 5,8 – 8,6. Jentik dalam kondisi yang sesuai akan berkembang dalam waktu 6-8 hari dan kemudian berubah menjadi pupa (kepompong).
3)   Pupa. Stadium pupa ini adalah stadium tak makan. Jika terganggu dia akan bergerak naik turun di dalam wadah air. Dalam waktu lebih kurang dua hari, dari pupa akan muncul nyamuk dewasa. Jadi, total siklus dapat diselesaikan dalam waktu 9-12 hari.
4)   Nyamuk Dewasa muncul dari kepompong yang kemudian akan mencari pasangan untuk mengadakan perkawinan. Setelah kawin, nyamuk siap mencari darah untuk perkembangan telur demi keturunannya. Nyamuk jantan setelah kawin akan istirahat, dia tidak menghisap darah tetapi cairan tumbuhan sedangkan nyamuk betina menggigit dan menghisap darah orang.

Dampak Terhadap Kesehatan
Merupakan vektor biologis dari penyakit demam berdarah dengue dan yellow fever